
Purworejo. Salah satu karakteristik utama kurikulum merdeka adalah adanya penerapan pembelajaran berbasis projek yang diterapkan kepada peserta didik di sekolah, guna mengembangkan soft sklill dan karakter peserta didik yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Projek ini merupakan kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara menelaah suatu tema menantang yang didesain agar peserta didik dapat melakukan investigasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan untuk menghasilkan produk dan/atau aksi.
Salah satu prinsip Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), adalah pembelajaran kontekstual. Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan peserta didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran. Oleh karenanya, satuan pendidikan sebagai penyelenggara kegiatan projek profil harus membuka ruang dan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat mengeksplorasi berbagai hal di luar lingkup satuan pendidikan, ujar Budi Susanto Selaku Ketua Program P5 di MTs Negeri 2 Purworejo dalam sambutannya pada rapat umum bersama Tim Fasilitator dan seluruh siswa kelas 7 di Aula MTs Negeri 2 Purworejo, Senin 29 Agustus 2022.
Oleh karena itu, ia bersama tim fasilitator lainnya merancang sebuah projek yang paling dekat dengan kehidupan anak dan mudah untuk dilakukan. Maka salah satu yang sangat mungkin bisa diterapkan dalam P5 di MTs Negeri 2 Purworejo ini adalah mengajak siswa untuk lebih dekat dengan lingkungan, mencintai lingkungan, dan memanfaatkan lingkungan secara lebih baik dengan menciptakan lingkungan yang bersih, indah rapi dan bermanfaat untuk semua yang ia sebut sebagai projek Zero Waste.
Lebih lanjut, Elys Mardiyah, selaku sekretaris program menyampaikan bahwa pencanangan zero waste ini adalah untuk mengajak peserta didik memiliki gaya hidup “nol sampah”, yang berusaha diwujudkan dengan prinsip 4R (Reuse, Reduce, Recycle, Repair), yang dilakukan dari lingkuangan terdekat sekaligus untuk mengajarkan peserta didik untuk belajar membangun perekonomian berkelanjutan (circular economy) yang minim sampah dan dampak terhadap lingkungan. Untuk itu dalam program yang akan dilaksanakan dalam projek ini adalah pengumpulan dan pemisahan sampah di sekolah yang dilakukan oleh peserta didik, membuat bak sampah dari ember bekas (salah satunya dari ember bekas cat) yang biar lebih tampak indah di cat dan dilukis oleh anak-anak, pembuatan kompos dari sampah organik hasil pemisahan, dan pemanfaatan sampah anorganik dengan cara dibuat kerajinan tangan. Dan semua kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik tersebut harus didokumentasikan baik melalui foto maupun video yang dijadikan sebagai laporan pada akhir tahun pelajaran.
Zero Waste ini bukan satu-satunya projek yang dilaksanakan di MTs Negeri 2 Purworejo, ujar Ahmad Yusup, selaku Wakil Kepala Bagian Kurikulum, dalam penyampaian gambaran umum pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini. Namun masih ada dua lagi yang juga akan dilaksanakan, yaitu projek tema kearifan lokal dan Projek Pemilihan Ketua OSIS. Zero Waste ini adalah pengejawantahan dari projek tema gaya hidup berkelanjutan yang harapannya dengan penerapan Zero Waste ini peran nyata peserta didik terhadap lingkungan lebih dapat dirasakan dan bermanfaat bagi pengembangan soft skill siswa ke depannya. Karena selain untuk melatih peserta didik akan kemampuannya, pelaksanaan projek ini juga merupakan syarat kenaikan kelas bagi peserta didik bersangkutan. Kepala Madrasah, MZ. Muhtadin sangat mengapresiasi sekali kepada tim fasilitator projek yang telah merancang kegiatan ini sedemikian rupa, sehingga dapat memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan soft skillnya dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila. Dengan menerapkan Zero Waste ini harapannya akan tumbuh generasi sehat yang ramah lingkungan dan memiliki karakter membangun yang lebih baik. Pesannya adalah, projek ini akan berhasil dengan baik, jika selalu terjadi komunikasi dengan baik, berkoordinasi yang terus menerus, dan selalu menjaga kerjasama, demi memastikan tetap berjalannya sebuah kegiatan (Pri)

